Kisah Ho yang mencari Kunci bagaimana untuk hidup gembira.
Pertama, ia bertemu gembala kerbau yang gembira meniup seruling.
Ho :”Gembala, apakah kamu gembira?”
Gembala :”Tentu aku gembira, karena masih bisa duduk di punggung kerbau dan memainkan seruling.”
Ho belajar naik kerbau dan meniup seruling, tapi setelah mahir ia merasa bukan itu yang ia mau, jadi ia melanjutkan jalan. Kemudian ia bertemu kakek pemancing di tepi Sungai.
Ho :“ Kakek tenang memancing? Pasti hidup kakek gembira ya?”
Kakek :”Iya anak muda, memang kakek gembira”
Ho lalu belajar memancing. Memancing juga bukan kegembiraan yang ia cari, maka ia jalan lagi. Lalu, ia bertemu orang bermain catur.
Pemuda : “saya melihat kalian berdua tenang dan gembira bermain catur. Pasti kalian orang yangberhasil ! Saya ingin belajar catur agar gembira seperti kalian.”
Pecatur :” Kalau mau gembira, kamu harus mendaki gunung Batu lalu temui Bhiksu yang berada di puncak ”.
Maka susah payah Ho mendaki gunung dan berhasil menemui Bhiksu Wen di puncak.
Ho : “Suhu, aku datang dari jauh, mencari Kunci Gembira, karena ingin hidupku berhasil dan bahagia”
Bhiksu :” Apa kamu sekarang sedang dikunci orang lain? Mengapa kamu mencari Kunci Gembira?Apa ada yang menguncimu?”
Ho :“ Tidak, Suhu.”
Bhiksu : “Baiklah, suhu jelaskan ada sabda Hyang Buddha untuk hidup gembira, ia harus bisa menolong diri sendiri. Bertekad dalam batin, jalankan kewajiban dengan senang hati dan sebaik-baiknya. Kunci gembira bisa terwujud dengan 5 perhatian:
1. Jangan berkumpul dengan orang batinnya buruk.
2. Jalankan kewajiban dengan baik dan gembira.
3. Menuntut ilmu dan belajar mengendalikan batin.
4. Ringan tangan membantu orang lain, jangan memisahkan diri dari kehidupan duniawi, lihat kondisi dulu , sekarang dan akan datang
5. Rajin sembahyang, jadi manusia berguna.
Maka, hanya dirimu sendiri yang bisa menolong “
Dengan gembira Ho kembali ke kota kelahirannya dan 5 Kunci sukses dari Hyang Buddha dijalankan, akhirnya ia menjadi Walikota.
0 komentar:
Posting Komentar